::selection {background:##12127D;color:#FFCC00;} ::-moz-selection {background:##12127D;color:#FFCC00;} ::-webkit-selection {background:#12127D;color:#FFCC00;}

Thursday, April 5, 2012

Cara Mudah Menenmukan Bakat Kita

Kita harus membedakan antara RESEP dan OBAT. Ucapan, tulisan para motivator bahkan ilmuwan psikologi yang paling ahlipun hampir kebanyakan adalah resep bukan obat. Hanya tulisan-tulisan tertentu saja yang tulisan itu sudah sekaligus menjadi obat, disamping ada resepnya.
Dalam hidup, kita ingin sukses dan bahagia. Untuk sukses kita perlu resep. Resep itu mengatakan; “Temukan bakat alamimu, kecendrunganmu, kecerdasanmu. Dengan menemukan itu otomatis kita akan bekerja dengan baik, tekun, juga fokus ditempat itu. Dengan itu maka sukses akan mudah didapat”. Sedangkan untuk bahagia, memaknai kesuksesan itu, menghayati kesuksesan itu, kita perlu tambahan lainnya, yaitu prosedur mental, inner protocol, manual guide system lain berupa pemahaman konfirmasi Tuhan, yang berisi Ridha, syukur dan Ikhlas (tidak dibahas disini).
Contoh-contoh kasus;
Saya yakin banyak kita mengenal JK Rowling, penulis buku terlaris Harry Potter, buku ini terjual 8.9 juta hanya dalam waktu semalam di Amerika dan Inggris. Semula JK Rowlin adalah pelayan toko dan guru SD. Hidupnya susah, pendapatannya pas-pasan. Tetapi tidak disangka, bahwa JK Rowlin itu memiliki bakat mendongeng imajinatif yang luar biasa. Setiap malam JK mendongeng kepada anaknya, dan oleh anak-anaknya kemudian cerita-cerita itu diceritakan kembali kepada teman-temannya. Banyak yang meminati dan sangat senang dengan cerita-cerita imajinati JK. Dari sanalah muncul motivasi untuk menuliskan cerita-cerita itu menjadi semacam buku fiksi yang diberi judul Harry Potter, yang ternyata sukses luar biasa di pasaran. Kini JK Rowling, adalah penulis wanita terkaya di Inggris dari buku royalty-nya.
Contoh lain adalah Jim Clark, seorang dosen yang jenius namun hidupnya kacau balau hingga 2 kali perkawinannya hancur. Lulus SMA dia melamar sebagai tentara Navy. Prestasinya sebagai kelasi begitu buruk sehingga sering dibilang bodoh oleh para atasannya. Sampai suatu ketika salah seorang instrukturnya bilang sebaiknya dia kuliah saja, karena tampaknya dia punya bakat matematika. Dan benar, dia meraih PhD di Computer Science. Setelah itu dia menjadi dosen. Namun kebiasaan buruknya yang sering mengabaikan keluarga membuatnya bercerai. Tahun 1978 dia juga dipecat dari New York Institute of technology karena membangkang. Tak dijelaskan bagaimana, dia bergabung ke Stanford University. Pada usia 38 tahun, Clark yang menderita depresi berat, tiba-tiba menemukan pencerahan. Ternyata kehidupan kacaunya itu dikarenakan dia terlalu kreatif sehingga selalu mencari hal-hal yang baru. Clark terlalu banyak ide. Sejak itu dia mendirikan perusahaan bernilai milyaran dolar, mulai dari Silicon Graphic Inc. (SGI), Netscape (pembuat browser internet), hingga Healtheon (perusahaan medical di internet) yang semuanya sukses besar terjual sahamnya dalam bursa-saham. Bakat Jim Clark adalah ide dan visinya.
**
Saat kita mempelajari Intelligence, kecerdasan, baik itu IQ (Intelligence Quotient) maupun MI (Multiple Intelligence), bahkan juga EQ (Emotional Intelligence) dan SQ (Spiritual Quotient), juga SMI (Spiritual Multiple Intelligence). Semua sepakat bahwa Kecerdasan ada unsur genetiknya. Ada unsur anugrah, bakat….walau sulit ditanyakan itu darimana asalnya. Menurut kamus dan pendapat banyak ahli, bakat (talenta) adalah anugrah—berfungsi sebagai penyokong alami—bagi seseorang yang memilikinya. Semacam kemampuan alami yang kita miliki, mulai dari berbagai jenis kreatifitas hingga atletisitas.
Kita punya bakat-bakat itu, dalam istilah Howard Gardner, itu bisa disamakan, mirip dengan intelligence. Dimana katanya, kita bisa meningkatkan sampai batas tertentu kecerdasan yang tidak kita miliki sampai batas memadai. Artinya bila talenta asli kita tidak ada, lalu kita berusaha, maka kita bisa mampu menguasai itu, tetapi hanya sampai batas memadai, bukan expert atau jenius. Dan Martin Seligman mengatakan, untuk sukses jangan terlalu memperhatikan kelemahan-kelemahan kita, tapi optimalkan kelebihan-kelebihan kita.
Sebelum mengoptimalkan kelebihan kita, sebelum focus pada kelebihan kita, kita perlu swot analisis diri untuk mengetahui apa-sih kelebihan-kelebihan atau bakat-bakat kita. Ada berbagai macam test, mulai test multiple intelligence, test brain type, test personality, test performance barrier dan lain-lain ( itu contoh-contoh test-test yang kami tawarkan dalam Diagnose Psiko-Diagram untuk Corporate).
Tetapi ada cara-cara mudah untuk mengetahui itu, secara sederhana, tanpa perlu biaya yang lumayan mahal. Mengapa ini penting? Sebab jangan sampai kita terkena pembicaraan ini; “Bertahun-tahun saya habiskan diatas jalan menuju kesuksesan, sayangnya saya menyetir kea rah yang salah.”
Ada 5 cara mudah untuk menemukan bakat tersembunyi kita yaitu;
1. Dengarkan kritikan dan pujian dari orang lain – Dalam salah satu pendeteksian kecerdasan Multiple intelligence, Thomas Amstrong mengatakan. Lihatlah kenakalan-kenakalan anak-anak kita. jangan-jangan itu kecendrungan kecerdasannya. Misalnya anak suka membawa kucing ke kelas, dirumah (Kecerdasan Naturalis), coret-coret di dinding (Visual), merusak barang-barang, membongkar mainan (Kinestetik) dst. Kalau kita sudah dewasa, kita lihat pujian, pembicaraan orang lain tentang kelebihan-kelebihan kita. sebab terkadang, “Gajah di pelupuk mata tidak kelihatan, kuman di seberang lautan kelihatan”. Kadang orang lain lebih baik mengetahui diri kita daripada diri kita sendiri. Mungkin teman kita atau siapa lainnya mengatakan, kita berbakat, menguasai bidang tertentu, hanya kita mengabaikannya (tidak menganggapnya serius). Konsep ini memiliki kelebihan dibandingkan kuesioner (isian oleh kita sendiri, walau itu juga baik). Sekarang saatnya kita mulai memasang telinga mulai mendengarkan untuk diri kita, kesuksesan kita.
2. Kalau sesuatu itu ada dalam diri kita, built-in, given, maka itu selalu meletup-letup dan mudah kita lakukan. Makanya kedua adalah, Carilah,Temukan sesuatu yang mudah sekali kita dilakukan. Kita lihat bagaimana sesuatu kegiatan mudah kita lakukan, seperti sepak bola, memperbaiki listrik. Sementara orang lain sangat sulit melakukannya.
3. Lihatlah, carilah sesuatu yang paling anda nikmati – sekali lagi, bila itu given, bakat, maka dihambatpun akan berusaha menerobos untuk menemukan aktualisasinya. Kita llihat betapa banyak anak-anak yang orang tuanya tidak memfasilitasi aktualisasi bakat yang dimiliki seorang anak, tetapi dalam waktu yang tidak terlalu lama bakat itu muncul. Sebab orang, anak akan menikmati kegiatan-kegiatan itu. Adakah informasi, buku, majalah, Koran dengan topic tertentu yang tidak bisa anda lewatkan? Atau suatu aktifitas yang sangat ingin anda lakukan tetapi selama ini tidak karena keterbatasan baik waktu, biaya, alat dan seterusnya. Walaupun tidak ada jaminan pasti bahwa setiap yang anda sukai merupakan bakat tersembunyi anda.
4. Minta nasehat dan Tanyakan pada orang lain – Dalam banyak hal, cara termudah dan tercepat untuk mengetahui sesuatu adalah dengan bertanya. Tanya pada siapapun yang anda pikir bisa dan bersedia memberikan penilaian yang obyektif. Jangan meminta mereka mengkritik kelemahan-kelemahan anda, tetapi tanyalah kelebihan-kelebihan dan kebaikan-kebaikan anda. Kita sedang menggali bakat tersembunyi kita. Sebisa mungkin usahakan dengan pertanyaan langsung “menurut kamu, apa bakat aku?”. Tanyai mereka secara terpisah, catat. Setelah semua jawaban terkumpul, perhatikan sesuatu yang paling sering disebutkan oleh orang berbeda. Sangat mungkin itu kelebihan dan bakat anda.
5. Ikutilah test-test personality (bakat-minat) untuk mengetahui bakat-bakat anda. Baik secara on line, dengan biaya ringan malah banyak yang gratis.
Itulah mengapa orang kadang bertahun-tahun melakukan sesuatu bisnis atau lainnya tetapi dia tidak sukses, tidak menikmati pekerjaannya dan seterusnya. Tetapi setelah sekian lama akhirnya mereka menemukan tenta alaminya, sehingga mereka sukses dalam pekerjaannya, yang mungkin awalnya tidak pernah ia lakukan. Disinilah kebenaran effective dahulu (melakukan yang benar) baru kemudian Effisien (melakukan dengan benar). Bila jalan yang kita lalui salah, secepat apapun kendaraan kita, sekeras apapun usaha kita, itu semua maksimal akan mempercepat tercapainya tempat tujuan yang salah. Tetapi kata buku ‘Change’, Renald Kasali, tak peduli sejauh apapun kita melenceng jauh dari tujuan yang semestinya, kita mampu untuk mengubah arah, menjadi on the track, dijalan yang benar, direl tujuan yang tepat. Dan sukses bisa didapat. Sebab Dalam diri kita ada tombol kembali ke pengaturan awal (back to original settings), kembali ke default factory setting (fitrah) kita. Setelah itu dengan mendelete informasi yang over, membersihkan bagian yang membuat berat (disk cleanup) bahkan mendefrag (memperbaiki), kecepatan optimum, kecepatan quantum akan segera menyelesaiakan keterlambatan-keterlambatan kita sebelumnya. Insya Allah. Sebab manusia bukan komputer, kita punya Spirit-Quantum (berupa Ruh dan Tuhan).

No comments:

Post a Comment