::selection {background:##12127D;color:#FFCC00;} ::-moz-selection {background:##12127D;color:#FFCC00;} ::-webkit-selection {background:#12127D;color:#FFCC00;}

Tuesday, October 21, 2014

Reportase Entrepreneurship



            Pada waktu saya melakukan kerja praktek, saya bertemu langsung dengan sosok seorang pengusaha yang sekaligus merupakan pemilik perusahaan, namanya Bapak Ir. H. Yanto. Beliau bercerita tentang awal mula perjuangannya dalam mendirikan usaha yang sampai saat ini berkembang pesat. Bapak Ir. H. Yanto awalnya mulai usahanya di awal tahun 1991, dengan membuka usaha pembuatan kuningan. Awal mula beliau membuka usaha tersebut dikarenakan ingin ikut serta dalam perkembangan jaman di kota juwana pati, tepatnya di desa growong yang sebagian besar sebagai penghasil kuningan dari kerajinan tangan masyarakat sana sendiri. Beliau membuka usahanya didalam rumahnya sendiri. dengan keterbatasan lahan, tempat, dan peralatan yang dipakai untuk produksi. Jumlah pekerjanyapun saat itu hanyalah 3 orang yaitu beliau sendiri, dan kedua adik kandungnya.

            Tahun 1996, beliau merantau ke Jakarta untuk mencari ilmu bisnis baru. Disana beliau ikut tinggal dengan sanak saudaranya. Selama berada di jakarta, beliau berkeliling kota jakarta ke tempat-tempat pusat bangunan yang ada di glodok, jakarta pusat. Disana beliau melihat beberapa produk handle pintu, engsel, hak angin, dll yang terbuat dari logam kuningan. Saat beliau melihat harga produk tersebut, ia sangat terkejut dikarenakan harga yang sangat mahal sedangkan bahan dan kualitas, sama persis dengan apa yang ia produksi selama ini. Berdasarkan hal tersebut, maka beliau langsung punya insiatif dan punya keinginan agar dapat memasarkan produknya dijakarta, karena harga jual yang tinggi. Saat itu juga beliau langsung menemui orang cina yang sekaligus pemilik toko tersebut dan menawarkan produk. Namun, saat itu orang cina dengan kesombongannya, tidak menggubris omongan bapak Yanto. Tapi disamping itu bapak yanto tidak pernah putus asa. Selang beberapa hari beliau membeli produk disana dan membawa produk yang ia produksi sendiri serta membandingkan. Saat membandingkan produknya, sang pemilik melihat dan langsung menghampiri bapak yanto. Akhirnya saat produk pak yanto terlihat oleh sang pemilik toko, dan tidak tau kenapa sang pemilik toko langsung tertarik dengan produk dari pak yanto. Dan dengan senang hati pak yanto langsung menawarkan kembali produknya, dan pemilik toko (org cina) itu ingin mengambil produk sebagai sampel saja, dan pak yanto menyanggupi semua permintaan dari orang cina tersebut meskipun jumlah pekerja, tempat kerja yang sangat terbatas. Pak yanto diberikan waktu selama seminggu untuk membuat handle pintu sebanyak 100 unit. Pada akhirnya, pak yanto berani mengambil resiko yang sangat besar, yaitu membeli semua bahan baku dan menyewa pekerja tambahan agar dapat memnuhi permintaan tersebut. dan Alhamdulillah akhirnya dengan seluruh keterbatasan yang ada, bapak yanto sanggung memenuhi semua permintaan org cina itu dengan hasil yang memuaskan. Akhirnya bulan-bulan berikutnya org cina itu masih tetap setia dengan memesan handle kuningan stainless dari pak yanto. Seiring berjalannya waktu, bapak yanto diberi amanat oleh org cina itu sebagai supplier tetap, dan pak yanto diberi hadiah oleh org cina yaitu berupa mobil jeep tahun 90an dengan harga yang sangat murah. Akhirnya bapak yanto menerima itu semua.
Seiringan dengan perkembangan jaman dan teknologi, akhirnya bapak yanto dapat membuat area produksi baru dengan lahan dan peralatan yang secukupnya serta jumlah pekerja tetap. Sampai saat ini, beliau sanggup mempin usaha tersebut dengan baik dan dengan gaya kepimpinannya yang sangat royal kepada para karyawan dan konsistensi belia dalam memenuhi semua permintaan. Saat ini jumlah pekerja beliau sebanyak 15 orang dengan 10 mesin manual dan otomatis, dengan lahan seluas 800 m2.
Berdasarkan uraian kisah seorang pengusaha maka penulis dapat menyimpulkan bahwasannya dalam melakukan usaha, ada rasa sedih dan senang. Kita harus berani mengambil tindakan yang tepat dengan memperhatikan beberapa resiko yang akan terjadi nantinya. Serta tidak menyerah meskipun semua usaha kita banyak ditolak.  


No comments:

Post a Comment