Pada waktu saya melakukan kerja
praktek, saya bertemu langsung dengan sosok seorang pengusaha yang sekaligus
merupakan pemilik perusahaan, namanya Bapak Ir. H. Yanto. Beliau bercerita
tentang awal mula perjuangannya dalam mendirikan usaha yang sampai saat ini
berkembang pesat. Bapak Ir. H. Yanto awalnya mulai usahanya di awal tahun 1991,
dengan membuka usaha pembuatan kuningan. Awal mula beliau membuka usaha
tersebut dikarenakan ingin ikut serta dalam perkembangan jaman di kota juwana
pati, tepatnya di desa growong yang sebagian besar sebagai penghasil kuningan
dari kerajinan tangan masyarakat sana sendiri. Beliau membuka usahanya didalam
rumahnya sendiri. dengan keterbatasan lahan, tempat, dan peralatan yang dipakai
untuk produksi. Jumlah pekerjanyapun saat itu hanyalah 3 orang yaitu beliau
sendiri, dan kedua adik kandungnya.
Tahun 1996, beliau merantau ke
Jakarta untuk mencari ilmu bisnis baru. Disana beliau ikut tinggal dengan sanak
saudaranya. Selama berada di jakarta, beliau berkeliling kota jakarta ke
tempat-tempat pusat bangunan yang ada di glodok, jakarta pusat. Disana beliau
melihat beberapa produk handle pintu, engsel, hak angin, dll yang terbuat dari
logam kuningan. Saat beliau melihat harga produk tersebut, ia sangat terkejut
dikarenakan harga yang sangat mahal sedangkan bahan dan kualitas, sama persis
dengan apa yang ia produksi selama ini. Berdasarkan hal tersebut, maka beliau
langsung punya insiatif dan punya keinginan agar dapat memasarkan produknya
dijakarta, karena harga jual yang tinggi. Saat itu juga beliau langsung menemui
orang cina yang sekaligus pemilik toko tersebut dan menawarkan produk. Namun,
saat itu orang cina dengan kesombongannya, tidak menggubris omongan bapak
Yanto. Tapi disamping itu bapak yanto tidak pernah putus asa. Selang beberapa
hari beliau membeli produk disana dan membawa produk yang ia produksi sendiri
serta membandingkan. Saat membandingkan produknya, sang pemilik melihat dan
langsung menghampiri bapak yanto. Akhirnya saat produk pak yanto terlihat oleh
sang pemilik toko, dan tidak tau kenapa sang pemilik toko langsung tertarik
dengan produk dari pak yanto. Dan dengan senang hati pak yanto langsung
menawarkan kembali produknya, dan pemilik toko (org cina) itu ingin mengambil
produk sebagai sampel saja, dan pak yanto menyanggupi semua permintaan dari
orang cina tersebut meskipun jumlah pekerja, tempat kerja yang sangat terbatas.
Pak yanto diberikan waktu selama seminggu untuk membuat handle pintu sebanyak
100 unit. Pada akhirnya, pak yanto berani mengambil resiko yang sangat besar,
yaitu membeli semua bahan baku dan menyewa pekerja tambahan agar dapat memnuhi
permintaan tersebut. dan Alhamdulillah akhirnya dengan seluruh keterbatasan
yang ada, bapak yanto sanggung memenuhi semua permintaan org cina itu dengan
hasil yang memuaskan. Akhirnya bulan-bulan berikutnya org cina itu masih tetap
setia dengan memesan handle kuningan stainless dari pak yanto. Seiring berjalannya
waktu, bapak yanto diberi amanat oleh org cina itu sebagai supplier tetap, dan
pak yanto diberi hadiah oleh org cina yaitu berupa mobil jeep tahun 90an dengan
harga yang sangat murah. Akhirnya bapak yanto menerima itu semua.
Seiringan
dengan perkembangan jaman dan teknologi, akhirnya bapak yanto dapat membuat
area produksi baru dengan lahan dan peralatan yang secukupnya serta jumlah
pekerja tetap. Sampai saat ini, beliau sanggup mempin usaha tersebut dengan
baik dan dengan gaya kepimpinannya yang sangat royal kepada para karyawan dan
konsistensi belia dalam memenuhi semua permintaan. Saat ini jumlah pekerja
beliau sebanyak 15 orang dengan 10 mesin manual dan otomatis, dengan lahan
seluas 800 m2.
Berdasarkan
uraian kisah seorang pengusaha maka penulis dapat menyimpulkan bahwasannya
dalam melakukan usaha, ada rasa sedih dan senang. Kita harus berani mengambil tindakan
yang tepat dengan memperhatikan beberapa resiko yang akan terjadi nantinya. Serta
tidak menyerah meskipun semua usaha kita banyak ditolak.
No comments:
Post a Comment